Kamis, 09 Desember 2010

Install XAMPP di Linux

Posted by Fahmil Khoriji 05.18, under | No comments

Ubuntu merupakan salah satu distro yang user friendly untuk pemakaian sebagai komputer desktop.
Namun sayangnya distro ini defaultnya tidak menyertakan web server di dalamnya. Kita harus
menginstallnya sendiri dari repository-nya.
Menginstall paket program dari repository mengharuskan komputer kita untuk terhubung ke
Internet. Hal inilah yang menyulitkan sebagian besar pengguna, terutama pengguna yang ada di
Indonesia mengingat koneksi Internet sangat mahal. Lalu bagaimana caranya?
Ada cara mudah untuk mengintall web server di Ubuntu. Salah satunya adalah dengan XAMPP.
XAMPP merupakan kumpulan program untuk keperluan web development yang di dalamnya
tercakup web server Apache, MySQL, PHP, dan Perl.
Dengan paket XAMPP ini kita bisa memasang web server di Ubuntu dengan mudah dan cepat,
tinggal download, ekstrak, dan start.
Berikut ini cara untuk menginstall XAMPP:

Langkah 1.
Download versi terbaru dari XAMPP dari situsnya. Pilih versi yang khusus untuk Linux. Saat
artikel ini ditulis, versi terbaru adalah XAMPP Linux 1.6.5a.

Langkah 2.
Ekstrak file yang kita telah download tadi. Gunakan account root saat mengekstrak file tersebut.
Kita bisa memakai Archive Manager (misalnya file-roller di GNOME) atau menggunakan program
tar jika lewat terminal command line.
Misalnya:
root@sorsawo:~# tar xvfz xampp-linux-1.6.5a.tar.gz -C /opt

Langkah 3.
Jalankan XAMPP. Misalnya jika tadi kita mengekstrak XAMPP di direktori /opt, gunakan perintah
berikut:
root@sorsawo:~# /opt/lamp/lamp start
Starting XAMPP 1.6.5a ...
LAMP: Starting Apache ...
LAMP: Starting MySQL ...
LAMP started.

Langkah 4.
Nah, sekarang web server sudah siap digunakan. Saatnya untuk mencoba web server. Jalankan web
browser dan ketikkan http://localhost di alamat url-nya.

Transparent Firewall

Posted by Fahmil Khoriji 05.00, under | No comments

Transparent Firewall adalah firewall yang "tidak tampak" baik oleh user di dalam zona yang kita amankan

atau dari luar zona kita. Transparent Firewall pada dasarnya adalah firewall biasa hanya saja implementasinya

dilakukan pada bridge, sehingga tidak ada konfigurasi yang harus dilakukan pada jaringan yang sudah ada.

Tutorial ini akan (mencoba) untuk menjelaskan secara singkat bagaimana dan apa saja yang diperlukan dalam

pembuatan bridge firewall pada Debian GNU/Linux, dan pengaturan umum kerja firewall yang kita buat.
Topologi

yang dipakai diasumsikan seperti gambar di bawah ini.

+----------+ +--------+ +---------------+
| INTERNET |-----| BRIDGE |-----| JARINGAN KITA |
+----------+ +--------+ +---------------+
1. Kebutuhan Dasar

Implementasi ini membutuhkan beberapa hal yaitu:

- Komputer dengan 2 NIC
- iptables
- bridge-utils
- Kernel Linux 2.6 atau 2.4(dengan patch) dengan opsi bridge firewall diaktifkan

Bila anda ingin menggunakan kernel versi 2.4 silakan cari patchnya di

http://ebtables.sourceforge.net/. Kernel 2.6 sudah menyertakan fasilitas ini, sehingga tidak perlu dipatch lagi.

Di sini diasumsikan bahwa kernel sudah beres, dan tinggal menginstall program lain yang dibutuhkan

untuk menjalankan bridge. Komputer yang dipakai mempunyai 2 NIC yaitu eth0 dan eth1.

2. Instalasi & Konfigurasi
Seperti biasa, untuk menginstall paket pada debian kita menggunakan apt-get.

root:~# apt-get install bridge-utils iptables

Bila anda tidak menggunakan distro lain anda dapat mendownload source code untuk kedua program itu pada

http://bridge.sourceforge.net/ dan http://www.iptables.org/files/

. Panduan proses instalasi dapat mengikuti file README/INSTALL yang disertakan pada tarball yang anda download.

Program yang kita dapatkan dari bridge-utils adalah brctl. Program inilah yang mengatur

segala macam bagian bridge mulai pembuatan, penghapusan, penambahan anggota bridge, dan sebagainya. Buat
interface

bridge (br0), dan tambahkan kedua interface ke dalam interface bridge yang baru dibuat.

root:~# brctl addbr br0
root:~# brctl addif br0 eth0
root:~# brctl addif br0 eth1
root:~# ifconfig eth0 0
root:~# ifconfig eth1 0
Hapus alamat IP pada eth0 dan eth1, dan bila bridge ini akan diberi alamat IP maka yang perlu diberi alamat

adalah br0. Interface lain harus tetap menyala tanpa mempunyai alamat IP sendiri. Nantinya, kedua

ethernet yang ada akan merespon setiap request yang masuk ke alamat IP bridge.

Cobalah untuk memping jaringan di luar jaringan anda. Bila lancar, berarti bridge ini sudah berjalan

dengan baik. Agar setiap booting kita tidak mengulangi langkah-langkah di atas maka edit file /etc/network/interfaces dan
tambahkan konfigurasi seperlunya. Contoh file saya ada di bawah ini.

auto br0
iface br0 inet static
address 10.11.12.3
netmask 255.255.255.0
network 10.11.12.0
broadcast 10.11.12.255
gateway 10.11.12.1
bridge_ports eth0 eth1
Catatan: perhatikan item konfigurasi yang dicetak tebal.

Pastikan juga anda mengaktifkan IP Forwarding dengan mengeksekusi perintah di

bawah ini tiap kali komputer booting.

root:~# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Selain cara manual itu anda dapat pula mengedit file /etc/network/options.

ip_forward=yes
spoofprotect=yes
syncookies=no
Sekarang anda dapat mengkonfigurasi iptables untuk melakukan penyaringan terhadap paket-paket

data yang melewati firewall ini. Iptables tidak akan dibahas mendalam di sini. Sekedar info, penyaringan ini

dilakukan pada tabel Filter chain FORWARD. Contoh:

root:~# iptables -t Filter -A FORWARD -s 0.0.0.0 -d 10.11.12.0/24 -p tcp --dport 23 -j DROP
root:~# iptables -t Filter -A FORWARD -s 0.0.0.0 -d 10.11.12.0/24 -p tcp --dport 25 -j DROP
root:~# iptables -t Filter -A FORWARD -s 0.0.0.0 -d 10.11.12.0/24 -p udp --dport 161 -j DROP
Potongan instruksi iptables di atas memfilter paket-paket dari luar network kita yang

akan mengakses port telnet, smtp, dan snmp. Tambahkan filter lain sesuai dengan yang anda butuhkan
Simpanlah perintah-perintah yang anda jalankan pada sebuah script .sh dan ubahlah permission

file tersebut agar bisa dieksekusi(executable). Aturlah agar file itu diekseuksi setiap kali boot. Ada

beberapa cara melakukannya, yang termudah adalah menambahkan entri pada /etc/network/interfaces.

Bila script iptables itu disimpan di /etc/init.d/aturanfirewall.sh anda dapat menambahkan baris

berikut di bawah entri br0.

up command /etc/init.d/aturanfirewall.sh

Dengan demikian isi file /etc/network/interfaces menjadi seperti di bawah ini.

auto br0
iface br0 inet static
address 10.11.12.3
netmask 255.255.255.0
network 10.11.12.0
broadcast 10.11.12.255
gateway 10.11.12.1
bridge_ports eth0 eth1
up command /etc/init.d/aturanfirewall.sh
Dengan menggunakan bash script kecil untuk memparsing output command "iptables -nvL FORWARD"

anda dapat memantau aktifitas filtering seperti ini :)

+---------------------------------------------------------+
| I/O Total | 95M Packets 62G Bytes |
+-------------+---------------------+---------------------+
| | Traffic In | Traffic Out |
| Filter +----------+----------+----------+----------+
| | Byte | Packet | Byte | Packet |
+-------------+----------+----------+----------+----------+
| Ping Blaster| 0 | 0 | 23184 | 252 |
| udp 69 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| udp 135 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| udp 137 | 38298 | 491 | 9828 | 126 |
| udp 138 | 534 | 2 | 1343 | 5 |
| udp 445 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| udp 161 | 3672 | 54 | 0 | 0 |
| tcp 23 | 912 | 19 | 0 | 0 |
| tcp 135 | 47520 | 990 | 1584 | 33 |
| tcp 445 | 1027K | 21402 | 15180 | 316 |
| tcp 593 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| tcp 4444 | 528 | 12 | 864 | 18 |
+-------------+----------+----------+----------+----------+
Contoh script bisa didownload di sini, selamat mencoba,

semoga sukses :)
(Kamas Muhammad, http://www.sokam.or.id).

Cara mudah dan cepat sharing files di Linux dgn samba

Posted by Fahmil Khoriji 04.51, under | No comments

Kita bisa melakukan sharing files antara komputer Linux kita dengan komputer Windows
menggunakan paket program bernama Samba. Samba ini merupakan program yang telah
mature dan memiliki banyak feature, mulai dari yang sederhana sampai advance. Sangat
menarik untuk diexplore, namun begitu bagi para newbie, seringkali cukup membingungkan untuk
menyetel Samba. Berikut cara mudah dan cepat melakukan sharing file di Linux. Dokumentasi
Samba sendiri sebenarnya telah tersedia lengkap, baik dalam bentuk online di websitenya
(http://www.samba.org), maupun dalam bentuk PDF yang dapat di download gratis. Dokumentasi ini
saking lengkapnya, tebalnya mencapai 500-an halaman. Tentu tidak akan habis dibaca dalam semalam.
Tapi jangan khawatir, bila kita hanya ingin mengshare file secara biasa, kita bisa melalukannya secara
mudah dan cepat.
Mari kita mulai. Penulis menggunakan OpenSuse 10.1, namun settingan sambanya kurang lebih sama di
distro lainnya.
1. Pastikan bahwa samba server telah terinstall. Di komputer penulis (tidak perlu sama persis, yang
penting samba dan samba clientnya):
rpm -qa | grep samba
yast2-samba-server-2.13.9-8
samba-3.0.22-11
samba-client-3.0.22-11
kdebase3-samba-3.5.1-69
samba-vscan-0.3.6b-40
yast2-samba-client-2.13.18-4
samba-doc-3.0.22-16
samba-winbind-3.0.22-11
Perhatikan paket samba-doc, samba-doc ini berguna di dalam memberikan contoh2 file konfigurasi.
2. Edit file konfigurasi samba. Kalau di OpenSuse, adanya di /etc/samba/smb.conf. Di distro lain
mestinya sekitar /etc/ juga.
Di dalam file smb.conf ini telah terdapat bagian2 konfigurasinya, yaitu dengan tanda [Global], [homes],
[printers], dll.
Untuk [Global], pastikan setting option berikut seperti ini:
[Global]
workgroup = suselinux <--- ubah sesuai keinginan kamu
domain logons = No
domain master = No
security = share
netbios name = fajar <--- ubah sesuai keinginan kamu
3. Setting share yang ingin kamu share, tambahkan di dalam smb.conf:
[Public] <--- terserah kamu namanya apa
comment = Buat sharing file2
path = /data/share
read only = yes
browseable = yes
public = yes
Jangan lupa di save.
4. Buat direktori yang ingin kamu share tersebut, dalam contoh ini adalah /data/share.
mkdir -p /data/share
5. Setel bahwa samba akan otomatis hidup setiap komputer hidup.
chkconfig --level 345 smb on
chkconfig --level 345 nmb on
6. Jalankan service smb dan nmb.
service nmb restart
service smb restart
7. Copylah folder/file yang ingin kamu share ke dalam folder /data/share itu. Jangan lupa di chown ke
user kamu dulu.
chown -R /data/share
Sharing Full Access
Bagaimana bila kamu ingin agar user dapat menulis ke dalam sharing yang telah kamu buat tersebut?
Mudah saja.
1. Kita ubah smb.conf-nya menjadi seperti ini:
[Public]
comment = Buat sharing file2
path = /data/share
read only = No <--- ini
browseable = yes
public = yes
2. Kita chmod juga direktori itu menjadi 777.
chmod -R 777 /data/share
3. Restart samba dan nmb-nya
service nmb restart
service smb restart
4. Test dari network untuk menulis ke dalam share folder itu.

Posted by Fahmil Khoriji 04.38, under | No comments

ternyata sangat banyak tool yang dapat digunakan untuk membagi bandwidth dan penggunaannya sangat mudah sekali. Bahkan kalo anda menggunakan fedora core 5 anda tidak perlu susah-susah menginstallnya. Nah apa saja sih yang dapat digunakan? berikut adalah tool yang dapat digunakan:

CBQ
HTB
Webmin/CBQ
P2P Grab
Bluestar


pada kesempatan ini saya akan men-sharing kepada anda bagaimana membagi bandwidth mengunakan point yang paling atas (CBQ)

1. Saya asumsikan anda menggunakan Fedora Core 5

2. [root@oprekhouse ~]# cd /etc/sysconfig/cbq
[root@oprekhouse cbq ~]# ls -l
...
-rw-r--r-- 1 root root 11 Feb 12 2006 avpkt
-rw-r--r-- 1 root root 79 Feb 12 2006 cbq-0000.example

3. rename cbq-0000.example misalnya menjadi cbq-256.lansatu

4. edit file cbq-256.lansatu

contoh 1 :

DEVICE=eth1,10Mbit,1Mbit
RATE=256Kbit
WEIGHT=25.6Kbit
PRIO=5
RULE=192.168.1.1/32

contoh 2:
DEVICE=eth1,10Mbit,1Mbit
RATE=512Kbit
WEIGHT=51.2Kbit
PRIO=5
RULE=192.168.1.1/32

Isi file seperti di atas itu artinya anda memberikan bandwidth 256 kepada semua client yang koneksi internet melalui gateway 192.168.1.1. jadi misalnya anda memiliki klien 100 yang terkoneksi itu berarti bandwith 256 itu di share oleh 100 client tersebut.

5. [root@oprekhouse ~]# /sbin/cbq start

kali anda mendapatkan pesan seperti berikut, lakukan langkah ke 6:

find: warning: you have specified the -maxdepth option after a non-option argument (, but options are not positional (-maxdepth affects tests specified before it as well as those specified after it). Please specify options before other arguments.

find: warning: you have specified the -maxdepth option after a non-option argument (, but options are not positional (-maxdepth affects tests specified before it as well as those specified after it). Please specify options before other arguments.

6. [root@oprekhouse ~]# /sbin/cbq restart

7. Selesai

Sekarang silahkan anda cek apakah CBQ sudah benar-benar berjalan dengan baik. Kalau saya menggunakan cari ini


[root@oprekhouse ~]# iftop -i eth1 (eth satu adalah yg ber ip 192.168.1.1)

Semoga bermanfaat

Peringatan Kesalahan Saat Booting pada PC Melalui POST

Posted by Fahmil Khoriji 04.00, under | No comments

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.

POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

1) Prosedur POST (Power on Self-Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :

a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.

b) Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.

c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.

d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.

e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.

f) Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.

g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.

Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)

Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

CPU dan Monitor mati, tidak ada beep

1. Instalasi fisik ke tegangan listrik AC 110/220V

2. Power supply

2

CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep

1. Instalasi kabel data dari VGA card ke Monitor

2. Monitor

3

CPU hidup, Monitor Mati, ada beep

Disesuaikan dengan beep

Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.

Kode Beep AWARD BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

1 beep pendek

PC dalam keadaan baik

2

1 beep panjang

Problem di memori

3

1 beep panjang 2 beep pendek

Kerusakan di modul DRAM parity

4

1 beep panjang 3 beep pendek

Kerusakan di bagian VGA.

5

Beep terus menerus

Kerusakan di modul memori atau memori video

Kode Beep AMI BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

1 beep pendek

DRAM gagal merefresh

2

2 beep pendek

Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)

3

3 beep pendek

BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.

4

4 beep pendek

Timer pada sistem gagal bekerja

5

5 beep pendek

Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor

6

6 beep pendek

Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik

7

7 beep pendek

Video Mode error

8

8 beep pendek

Tes memori VGA gagal

9

9 beep pendek

Checksum error ROM BIOS bermasalah

10

10 beep pendek

CMOS shutdown read/write mengalami errror

11

11 beep pendek

Chache memori error

12

1 beep panjang 3 beep pendek

Conventional/Extended memori rusak

13

1 beep panjang 8 beep pendek

Tes tampilan gambar gagal

Kode Beep IBM BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

Tidak ada beep

Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang

2

1 beep pendek

Normal POST dan PC dalam keadaan baik

3

beep terus menerus

Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang

4

Beep pendek berulang-ulang

Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang

5

1 beep panjang 1 beep pendek

Masalah Motherboard

6

1 beep panjang 2 beep pendek

Masalah bagian VGA Card (mono)

7

1 beep panjang 3 beep pendek

Masalah bagian VGA Ccard (EGA).

8

3 beep panjang

Keyboard error

9

1 beep, blank monitor

VGA card sirkuit

Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara.

Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baikdan terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu:

Keyboard error untuk masalah pada keyboard

CMOS error cmos battery error atau ada masalah pada setting peripheral

HDD not Install harddisk tidak terpasang

Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.